Penurunan Kemampuan Pendengaran dan Cara Pencegahannya
Ababilnews.com - Apakah Anda pernah mengalami penurunan kemampuan pendengaran? Sebagai indera pendengaran, telinga anda memiliki peran penting dalam hidup Anda. Maka bagus-baguslah dalam merawat dan menjaga telinga anda. Telinga tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mendengar, telinga juga berfungsin untuk membantu Anda menjaga keseimbangan pada tubuh anda. umumnya orang yang pekak keseimbangan tubuh mereka tidak seimbang.
![]() |
Penurunan Kemampuan Pendengaran dan Cara Pencegahannya |
Telinga berfungsi sebagai alat untuk mendengarkan, Anda dapat berkomunikasi dan berdiskusi dengan lawan bicara Anda. Namun seiring bertambahnya usia anda, fungsi telinga akan mengalami penurunan pendengaran. Kemampuan pendengaran yang menurun memang bukan hal yang sepele, karena masalah ini dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda dan juga hubungan Anda dengan pasangan anda.
Jika Anda mengalami penurunan kemampuan pendengaran, tentunya komunikasi dan interaksi Anda dengan orang lain akan menjadi terhambat. Itu akan membuatmu repot, bukan? Telinga terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian luar, tengah, dan bagian dalam. Telinga luar terdiri dari cuping telinga yang biasa Anda lihat, sedangkan yang termasuk liang telinga adalah yang dilapisi rambut dan kelenjar serta mengeluarkan kotoran telinga. Telinga tengah berisi 3 tulang kecil yang disebut juga tulang palu, landasan, dan sanggurdi. Terakhir, telinga bagian dalam, yang berisi koklea, berfungsi sebagai organ sensorik utama pendengaran.
Bahaya Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Proses pendengaran terjadi ketika gelombang suara masuk ke telinga Anda dan menyebabkan gendang telinga bergetar. musik bahkan suara yang sangat keras apabila masuk lansung ke telinga kita akan membuat gendang telinga kita bisa berakibat fatal, gendang telinga bisa saja pecah karena tidak kuat menahan bunyi yang sangat kuat. Bunyi atau Getaran yang masuk ke telingan kemudian diteruskan ke telinga tengah dan kemudian, getaran tersebut akan diperkuat untuk melanjutkan ke koklea, dimana koklea akhirnya mengirimkan sinyal melalui saraf pendengaran ke otak.
Perlu diketahui bahwa suara yang normal dan aman untuk Anda dengar adalah suara dengan tingkat kenyaringan sekitar 60 desibel (dB). Secara umum suara di atas 85 desibel termasuk dalam kategori berbahaya, namun hal tersebut tergantung dari seberapa lama dan seberapa sering Anda mendengar suara dengan tingkat kenyaringan tersebut, dan apakah Anda memakai alat pelindung seperti penyumbat telinga atau penyumbat telinga atau tidak.
Menurut WHO atau Badan Kesehatan Dunia, pada 2015, ada sekitar 360 juta orang di seluruh dunia yang mengalami gangguan pendengaran. Sementara itu, terdapat sekitar 1,1 miliar orang di dunia yang berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat cara penggunaan pemutar musik dan juga suara dari tempat hiburan seperti bar, klub malam, konser musik, dan pertandingan olahraga.
Secara umum, penurunan kemampuan pendengaran terjadi ketika sinyal dari suara tidak sampai ke otak manusia. Kemampuan pendengaran yang menurun ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti bertambahnya usia, terpapar berulang kali pada suara yang keras, bahkan beberapa obat (seperti antibiotik, kemoterapi, aspirin, malaria, dll) juga dapat merusak fungsi pendengaran Anda.
Ada dua jenis gangguan pendengaran yang dibedakan berdasarkan lokasi gangguannya, yaitu gangguan pendengaran sensorineural dan gangguan pendengaran konduktif. Gangguan pendengaran sensorineural adalah gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan koklea di telinga bagian dalam atau kerusakan pada saraf pendengaran. Ini dapat terjadi secara alami seiring bertambahnya usia atau sebagai akibat dari cedera. Sedangkan gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat disalurkan ke telinga bagian dalam. Hal ini sering kali disebabkan oleh penyumbatan seperti kotoran telinga, penumpukan cairan akibat infeksi telinga, atau gendang telinga yang pecah.