Ababilnews.com - Jangan sembarangan dalam menggunakan kemasan makanan. Sebaiknya kita harus menghindari penggunaan plastik saat panas, karena bahan kimia yang ada di dalamnya bisa berbahaya untuk kesehatan manusia.
Membungkus makanan panas dengan plastik sekarang menjadi hal yang umum. Padahal, bahaya plastik yang kerap dianggap remeh ternyata bisa memengaruhi kesehatan tubuh Kita.
 |
Bahaya Kemasan Plastik Bagi Kesehatan |
Kita harus menghindari penggunaan plastik saat sedang panas karena plastik terbuat dari berbagai bahan dan komponen kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh. Salah satunya adalah BPA. Membungkus makanan panas dengan plastik dapat mentransfer komponen yang berbahaya ini kepada makanan yang kita makan, dan akhirnya masuk ke dalam tubuh.
Plastik yang mengandung BPA (Bisphenol A) diketahui dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penurunan kesuburan baik pada pria ataupun wanita. PS (Polystyrene) juga sejenis zat yang bersifat karsinogenik dan memicu kanker, atau PVC (Polyvinyl Chlorida) juga tidak kalah bahayanya bagi kesehatan Anda. sehingga penggunaan plastik dalam kemasan jika mengandung ketiga zat tersebut sebaiknya harus di hindari, terutama pada saat makanan atau minuman yang kita bungkus dalam kondisi panas.
Agar kita lebih waspada dan bijak dalam menggunakan plastik pembungkus untuk makanan, perhatikan bahaya plastik berikut ini bagi kesehatan.
Bahaya Plastik Kemasan Makanan Bagi Kesehatan?
Sebagian besar jenis plastik mengandung bahan yang sangat berbahaya apabila dimasukkan ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu dan dapat menimbulkan gangguan bagi kesehatan, karena faktor-faktor berikut:
1. Plastik mengandung bisphenol A (BPA)
BPA adalah bahan yang ditemukan pada sebagian besar plastik yang digunakan untuk air kemasan, makanan kaleng, dan botol minum bayi. Dibandingkan bahan kimia lainnya, bahan ini paling sering terdeteksi di tubuh manusia.
Saat kita makan makanan yang dibungkus plastik, maka bahan ini bisa masuk ke tubuh dan masuk kedalam aliran darah. Ketika BPA dalam tubuh mencapai jumlah tertentu, maka zat kimia ini dapat merusak fungsi hormon dalam tubuh, terutama hormon estrogen.
BPA juga diduga menjadi salah satu pemicu kanker, gangguan kekebalan tubuh, akselerasi pubertas, obesitas yang menjadi faktor terkena serangan diabetes dan perilaku hiperaktif.
2. Phthalates kimiawi dalam plastik sangat berbahaya bagi tubuh
Phthalates, seperti BPA, juga dapat mengganggu fungsi hormon, dalam hal ini hormon testosteron yang ada pada pria. Dalam percobaan yang dilakukan dengan menggunakan uji hewan, Phthalates dalam jumlah tertentu dianggap menghalangi fungsi testosteron dalam tubuh manusia, sehingga memengaruhi organ reproduksi pria dan organ lainnya.
Kadar ftalat yang tinggi dalam tubuh sangat besar kaitannya dengan penurunan produksi dan kualitas sperma pada pria dewasa. Efek komponen ini juga bisa dilihat pada ibu hamil. Phthalates bisa meningkatkan risiko kelainan organ reproduksi minor pada anak laki-laki.
Selain kedua bahan tersebut, kita juga perlu berhati-hati dengan bahan lain seperti Polivinil Klorida (PVC). Dalam jumlah tertentu, PVC dipercaya dapat juga meningkatkan risiko terkena kanker, cacat lahir, gangguan pencernaan, dan gangguan fungsi hati serta penyakit lainnya yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita semua.
Cara mengurangi bahaya kemasan plastik makanan
Melihat bahaya plastik kemasan bagi kesehatan kita, maka tentunya penggunaannya perlu dibatasi. Berikut beberapa tips agar kita terhindar dari bahaya plastik bekas untuk pembungkus makanan:
1. Gantilah plastik pembungkus makanan dengan bahan lain yang lebih aman
Saat Anda membeli makanan dari suatu tempat, sebaiknya bawa gelas atau wadah logam Anda sendiri. Jika menggunakan wadah plastik, sebaiknya hindari yang mengandung bahan berbahaya seperti BPA.
2. Panaskan makanan dengan benar
Hindari menutupi makanan dengan plastik saat memanaskannya di microwave. karena menutupi makanan yang dipanaskan bisa membuat zat tersebut melebur pada makanan atau minuman yang sedang kita masak. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan handuk kertas. Anda juga disarankan untuk tidak menyimpan makanan berlemak dalam wadah plastik dalam jangka waktu yang lama. Setidaknya anda bisa pindahkan makanan tersebut ke piring kaca sebelum dipanaskan.
3. Cari tanda label pada wadah plastik
Hindari penggunaan wadah plastik berlabel angka 3 dan 7. Karena angka tersebut menunjukkan bahan plastik yang digunakan atau bahan daur ulang. Nomor 3 menunjukkan bahan PVC, sedangkan nomor 7 menunjukkan bahan polikarbonat dengan kandungan BPA.
Mengurangi penggunaan plastik dalam pembungkus makanan panas memang bukan perkara mudah. Pasalnya, bahan yang satu ini justru sudah begitu sering digunakan. Namun, Anda bisa memulai agar tidak menggunakannya sejak dini. Salah satunya dengan membeli tempat makan atau minuman tanpa BPA.
4. Hindari makanan kaleng
Anda harus membatasi konsumsi makanan kaleng dan beralih ke makanan beku atau segar. Karena selain menghindari BPA, Kita juga akan mendapatkan lebih banyak nutrisi sehat dan lebih sedikit kandungan natrium. Kedua faktor tersebut merupakan langkah menuju pola makan yang lebih sehat dan bisa menghindarkan Kita dari berbagai penyakit yang sangat berbahaya bagi tubuh.
5. Hindari susu kaleng untuk bayi Anda
Jika Anda memiliki bayi yang masih membutuhkan asupan ASI yang cukup, sebaiknya anda hindari susu kaleng untuk mencegah efek buruk dari kemasan tersebut. Tetaplah memberikan ASI Eksklusif saat bayi anda lapar, atau gunakan susu formula bubuk yang tidak kalengan agar kandungan di dalamnya juga tidak terganggu oleh zat yang berbahaya bagi tubuh.
Klik Next Untuk Membaca..