Ababilnews.com - Dokter bedah adalah Spesialis yang menangani penyakit, cedera, atau kondisi darurat di tubuh melalui metode metode bedah (operasi) dan obat-obatan. Untuk menjadi seorang ahli bedah, maka seseorang harus menyelesaikan pendidikan dan profesi seorang dokter umum, kemudian baru menyelesaikan pendidikan ahli bedah spesialis.
 |
Apa Tugas Ahli Bedah Umum Yang Harus Anda Ketahui |
Dalam praktiknya, seorang dokter bedah kerap mendapat rujukan dari dokter umum atau dokter spesialis lainnya mengenai kondisi pasien yang membutuhkan pembedahan. Kemudian, dokter bedah akan membuat diagnosis sesuai dengan keahlian dan pengetahuannya untuk menentukan perlu atau tidaknya prosedur pembedahan pada seorang pasien yang telah dibuat rujukan dari dokter lain.
Dalam merawat pasien, seorang dokter ahli bedah umum bertugas merawat pasien sebelum, selama dan setelah prosedur pembedahan. Ketika prosedur pembedahan telah dilakukan, ahli bedah akan bekerja sama dengan ahli anestesi dan perawat di ruang operasi untuk merawat pasien yang telah dibedah.
Cabang Sub Spesialisasi Ahli Bedah Umum
Selain ilmu bedah umum, seorang dokter bedah umum dapat saja mendalami lebih dalam keterampilan dan ilmu yang terbagi dalam beberapa cabang Sub Spesialisasi yaitu:
- Operasi pencernaan atau saluran gastrointestinal.
- Bedah Pediatri.
- Ahli Bedah onkologi.
- Operasi kepala leher.
- Operasi payudara.
- Operasi endokrin, untuk kelenjar penghasil hormon termasuk tiroid.
- Bedah vaskular (vaskular & endovaskular).
- Darurat dan cedera (traumatologi)
- Bedah keperawatan dan transplantasi (transplantasi organ).
Tindakan yang dilakukan oleh seorang ahli bedah
Beberapa tindakan yang dilakukan oleh seorang ahli bedah umum antara lain:
- Memberikan konsultasi, informasi, dan edukasi kepada pasien dan keluarganya terkait penyakitnya.
- Melakukan diagnosa penyakit berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang ini meliputi pemeriksaan laparoskopi, endoskopi, pemeriksaan radiologi termasuk USG, X-ray, CT-scan, MRI, PET-scan, dan pemeriksaan laboratorium yang diperiksa oleh ahlinya masing-masing.
- Biopsi (pengambilan sampel jaringan) misalnya pada benjolan atau tumor di bagian tubuh tertentu seperti tulang, kulit, usus, atau kelenjar getah bening.
- Melakukan terapi berupa pembedahan invasif (pembedahan terbuka) atau minimal invasif (sayatan kecil atau bahkan tanpa sayatan) beserta komplikasinya. Pembedahan bisa elektif (dijadwalkan lebih awal), atau darurat (harus dilakukan secepat mungkin).
- Operasi apendiks, hernia, mastektomi (pengangkatan payudara), kolektomi (pengangkatan usus besar), pengangkatan kantung empedu, dan amputasi.
- Pembedahan darurat, seperti pada kasus perforasi apendisitis, peritonitis, abses hati, ruptur varises esofagus, obstruksi usus, komplikasi penyakit tukak lambung (perdarahan atau kebocoran lambung), hernia dan pneumotoraks.
- Akses ke prosedur dialisis harus melalui pembuluh darah atau rongga perut.
- Penatalaksanaan dan pengobatan luka termasuk luka bakar, luka luka, dan luka pasca operasi.
- Lakukan perawatan pasien sebelum, selama, dan setelah prosedur pembedahan, termasuk merencanakan terapi rehabilitasi untuk kasus pembedahan.
Penyakit yang Diobati oleh Ahli Bedah Umum
Spesialis bedah menangani penyakit yang membutuhkan pembedahan sebagai pengobatan. Beberapa penyakit tersebut antara lain:
- Peritonitis.
- Abses jantung.
- Tumor jinak, seperti lipoma, fibroma, dan adenoma.
- Tumor atau kanker pada organ tertentu, seperti kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker perut.
- Burut.
- Luka / luka seperti luka tusuk dan luka bakar.
- Kelainan kongenital (cacat lahir).
- Gangguan pada empedu, seperti batu empedu, infeksi dan radang empedu.
- Tulang patah dan dislokasi tulang.
Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Bertemu Ahli Bedah
Agar ahli bedah dapat memutuskan apakah pembedahan atau tindakan lain diperlukan, maka seorang pasien akan diminta untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, terutama jika mereka memiliki riwayat seperti:
- Perokok berat atau tekanan darah tinggi.
- Masalah pembekuan darah.
- Diabetes atau memiliki gula darah tinggi sebelum operasi.
- Apnea tidur obstruktif di mana pernapasan dapat terjadi atau tersedak saat tidur.
- Alergi obat,
- Gangguan jantung, hati dan ginjal.
Pemeriksaan yang biasanya dilakukan sebelum operasi meliputi:
- Pemeriksaan fisik lengkap.
- Tes laboratorium, termasuk hitung darah lengkap dan gula darah.
- EKG (elektrokardiogram) dilakukan agar bisa menilai kerja listrik jantung.
- Endoskopi.
- X-ray, CT-scan, MRI, dan PET-scan.
Jika anda seorang pasien yang ingin melakukan pembedahan, maka ada baiknya sebelum melakukan pembedahan anda harus konsultasi dengan dokter ahli bedah anda. Berikut beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada dokter bedah anda terkaid dengan prosedur pembedahan yang akan anda dijalani, yaitu:
- Bagaimana pembedahannya dilakukan?
- Jenis sayatan apa yang dibutuhkan? Apakah bedah terbuka, non-invasif atau minimal invasif (hanya membutuhkan sayatan kecil), atau jenis laparoskopi?
- Apakah Anda harus menjalani puasa sebelum operasi?
- Apakah operasi ini berisiko?
- Berapa lama proses penyembuhannya?
- Bagaimana cara merawat luka pasca operasi?
Jika Anda memiliki asuransi baik milik swasta maupun milik pemerintah untuk prosedur yang dilakukan oleh dokter bedah umum, maka siapkan dokumen-dokumen yang diperlukan agar biaya dapat ditanggung pihak asuransi sesuai dengan jenis perlindungannya.
Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan anda, yang ingin menjalani perawatan atau pembedahan baik untuk anda sendiri ataupun keluarga anda. dan semoga artikel ini bermamfaat untuk kita semua dalam kebaikan. Share artikel ini jika bermamfaat untuk anda ataupun kerabat anda.
Klik Next Untuk Membaca..