Ababilnews.com - Penelitian telah menunjukkan bahwa hanya dengan melakukan yoga dengan cara yang benar dapat meningkatkan kesehatan, kualitas hidup dan moral para penderita kanker. Latihan Yoga telah terbukti mengurangi gejala kanker dan menghasilkan banyak manfaat. Namun, penderita kanker harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan yoga. Hal ini karena terkait dengan jenis yoga yang aman dan cocok untuk para penderitanya.
 |
5 Manfaat Yoga untuk Penderita Kanker |
Tidak heran lagi jika para penderita kanker akan mudah merasa lelah saat melakukan aktivitas fisik sehari-hari. Bagi anda para penderita penyakit ini, ada Kabar baiknya, manfaat yoga ternyata bisa berdampak positif bagi para penderita kanker.
Tentu saja yoga untuk penderita kanker harus dilakukan di bawah pengawasan.
Penelitian yang dilakukan oleh Jorg Haier, Antje Duda, dan Claudia Branss-Tallen dari Nordakademie Graduate School and University Hospital Munster, Jerman, telah menemukan bahwa aktivitas fisik seperti yoga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien pengidap penyakit kanker (WHO-5 well-being index).
Mengapa yoga?
Yoga merupakan salah satu olahraga yang menggabungkan tubuh dan jiwa dengan gerakan meditasi. Dalam ilmu yoga juga, pernapasan dilatih agar bisa lebih teratur sehingga kita bisa selaras dengan alam.
Jenis olahraga ini telah terbukti dapat mengurangi gejala kanker, seperti tekanan darah tidak yang stabil, kolesterol berlebihan, detak jantung, dan lipoprotein akan menjadi terkendali jika sering melakukan latihan yoga.
Melakukan yoga selama masa kemoterapi juga memiliki efek jangka pendek yang sangat baik bagi penderita kanker. Penderita kanker akan dapat tidur lebih nyenyak serta bisa mengurangi kecemasan pada penderita kanker.
Manfaat yoga bagi penderita kanker
Penelitian ini dilakukan antara bulan Januari 2014 dan Desember 2016. Semua pasien kanker berusia yang telah berusia di atas 18 tahun di Comprehensive Cancer Center diberi kesempatan untuk mengikuti kelas yoga.
Mereka yang tertarik kemudian dapat mengikuti sepuluh sesi yoga pada tingkat pemula. Artinya, bahkan orang yang belum pernah melakukan yoga pun dapat beradaptasi dengan mudah.
Setiap sesi yoga berdurasi hanya 90 menit. Dimulai dengan relaksasi, latihan pernapasan, dan keduanya belajar mendengarkan tubuh satu sama lain. Tidak hanya itu, setiap gerakan yoga juga disesuaikan dengan riwayat penyakit kanker setiap pasiennya.
Misalnya, penderita kanker payudara akan fokus pada peregangan dada. Sedangkan penderita kanker prostat lebih banyak melakukan pergerakan di sekitar perineum.
Sesi yoga diakhiri dengan pendinginan, pijat kaki, dan meditasi. Gerakan yoga yang intens seperti handstand atau headstand dihilangkan sama sekali.
Bagaimana dampaknya, setelah berlatih yoga ?
Dari 51 pasien kanker (44 wanita dan 7 orang pria) yang telah mengikuti 10 sesi yoga, kemudian mereka mengisi data kuesioner. Dan alhasil kebanyakan dari mereka mengalami peningkatan kondisi kesehatan, empat tidak merasakan perubahan, dan satu merasakan kemunduran. jadi jelas berdasarkan data tersebut yoga memang sangat bermamfaat bagi kesehatan dan pemulihan penyakit kanker.
Terdapat lima indeks kesejahteraan dari WHO yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu:
- ceria dan memiliki jiwa yang baik
- tenang rileks
- aktif dan giat
- bangun dengan perasaan segar dan cukup istirahat
- kehidupan sehari-hari dengan hal-hal menarik
Bagi mereka yang mengalami peningkatan, ini berarti skor kesejahteraan mereka meningkat antara 16-88 poin, dibandingkan antara periode sebelum dan sesudah yoga biasa.
Apa yang harus diperhatikan penderita kanker jika ingin berlatih yoga?
Meski hasil penelitian ini memberikan harapan baru dalam dunia penelitian kanker, sebaiknya pasien tetap melakukannya dengan pengawasan yang ketat dan harus berkonsultasi juga dengan dokter ahli sehingga kita tidak salah kaprah dalam mengambil suatu tindakan, namun dengan adanya penelitian ini harapan sembuh dari penyakit kanker itu ada. Apalagi penderita kanker cenderung lebih mudah lelah, lemas, tidak bersemangat, dan takut melakukannya.
Untuk itu, pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang sangat mengetahui rekam jejak penyakitnya. Dari situ, Anda bisa menentukan jenis yoga apa yang bisa dilakukan, lengkap dengan panduan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Yang tidak kalah penting, setiap pasien harus mendengarkan tubuhnya. Jika terasa menenangkan dan memperbaiki mood, yoga bisa dilakukan secara rutin.
Namun, jika tubuh memberikan respon negatif, sebaiknya dilakukan evaluasi dan cari tahu pola yoga mana yang lebih bersahabat dengan tubuh.
Share artikel ini jika tulisan ini bermamfaat dan semoga keluarga, sanak saudara yang kita cintai terhindar dari penyakit ini, dan kalaupun ada kendala seperti yang disebutkan diatas, mungkin akan cepat diketahui untuk dapat dilakukan penanganan lebih lanjut pada penyakit ini.
Klik Next Untuk Membaca..