Ababilnews.com - Sering sekali pada saat seorang ibu berada di dapur pada saat memasak, namun tiba-tiba terdengar suara tangis Si Kecil keras karena terjatuh. Selain segera mengecek kondisinya, Bunda juga perlu mengetahui cara penanganannya yang cepat dan tepat dengan segera.
 |
5 Cedera Yang Sering Terjadi Pada Anak |
Tidak apa-apa jika si kecil aktif berlari kesana kemari seperti: memanjat, melompat, meraih apa pun yang ada di sekitarnya. Namun agar bunda tidak panik dalam menghadapinya, selain menjaga furnitur dan rumah tetap aman, Bunda juga harus perlu bersiap siaga menangani cedera yang mungkin dialami si kecil jika terjadi sewaktu-waktu.
Cara Tangani Cedera Pada Anak Dengan Benar
Saat terjadi cedera pada anak, Bunda perlu waspada untuk segera meredakan rasa sakit yang dialami Si Kecil. Jika cederanya memang cukup serius, Maka Bunda perlu memahami pertolongan pertama apa yang bisa dilakukan, sampai anak Anda dirawat oleh dokter yang berpengalaman.
Di bawah ini ada beberapa kondisi yang sering dialami anak dan perlu segera ditangani dengan tepat oleh Bunda:
1. Memar
Jika terjadi memar pada anak, maka sebaiknya tempelkan kompres dingin pada bagian yang memar. Untuk mengompres, Anda bisa menggunakan kain es batu yang telah dilapisi atau dalam kemasan kompres. Bunda juga perlu membawa anak Anda ke dokter jika ada area yang terkena besar, bengkak, atau terasa sakit yang lama pada sang buah hati Bunda.
2. Mimisan
Ketika anak mimisan, mintalah segera agar anak bisa menundukkan kepala sedikit ke depan, lalu cubit hidungnya dengan perlahan-lahan, tepat di bawah tulang hidung. Pegang dan lapisi tangan bunda dengan handuk selama 10-15 menit untuk menyerap sisa pendarahan yang ada pada hidung sang buah hati. Mimisan perlu beberapa saat untuk berhenti. Tidak perlu menyumbat hidung dengan tisu ataupun kapas, karena itu justru bisa menyumbat pernafasan sang anak dan bisa membuat buah hati tersedak dan tidak bisa bernafas.
Jangan biarkan anak bersandar ke belakang. Posisi ini bisa membuat darah masuk ke kerongkongan dan tertelan, sehingga kemungkinan akan membuatnya ingin muntah. Selain itu, membuang ingus atau mengeluarkan napas terlalu kencang melalui hidung bisa juga dapat menyebabkan mimisan kembali terjadi. Oleh karena itu, beri tahu anak Anda untuk tidak melakukan ini selama beberapa jam. dan tentu bunda harus sabar dalam menangani hal tersebut.
Segera bawa anak Anda ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), jika dalam waktu setengah jam mimisan tidak kunjung berhenti, atau bila menurut Anda pendarahan tersebut bukan disebabkan oleh mimisan, melainkan karena hidung patah.
3. Gigi patah atau tanggal
Jika ada gigi yang patah atau tanggal pada sang buah hati, maka Bunda harus membawa anak ke dokter gigi atau rumah sakit. Jika yang copot itu gigi permanen, maka jika masih bisa atau memungkinkan, letakkan kembali gigi di gusi pada tempat mereka tumbuh. Jika tidak memungkinkan, Anda bisa menyimpannya dalam wadah tertutup yaitu air liur atau susu. Segera hentikan pendarahan dengan meminta anak untuk menggigit kain kasa atau bola kapas pada gigi yang lepas.
4. Luka berdarah
Jika dalam kondisi dimana anak bunda dalam keadaan luka berdarah dan serius dan darah tidak kunjung berhenti, bahkan setelah beberapa menit ditekan darah masih tetap keluar. maka Langkah yang tepat adalah: Bersihkan luka dengan air mengalir, pastikan kualitas air benar-benar bersih. Jika masig kurang yakin, maka bisa menggunakan air mineral dalam kemasan. Hindari membersihkan luka dengan alkohol, antiseptik, atau hidrogen peroksida. Selain menimbulkan rasa nyeri yang sangat pada sang anak, bahan ini bisa membuat luka sembuh perlahan akibat iritasi pada kulit.
Jika darah masih mengalir setelah dibalut, maka tekan luka selama 15 menit sambil menjaga bagian yang terluka lebih tinggi dari tubuh, sehingga pendarahan akan segera berhenti. Namun, Bunda perlu juga segera membawanya ke IGD jika pendarahan tidak kunjung berhenti lebih dari 15 menit, karena biasanya luka seperti ini diakibatkan oleh patah tulang, atau jika lukanya sudah sangat parah hingga muncul di bawah jaringan kulit.
5. Cedera kepala
Cedera pada kepala yang tidak parah, seperti tersandung, dapat diobati dengan mengompres bagian yang cedera dengan kantong es yang dibungkus handuk. Maka setelah bunda mengambil tindakan tersebut, usahakan jangan sampai anak segera kembali bermain. Ia perlu istirahat dulu, meski hanya mengalami cedera ringan.
Segera bawa anak ke rumah sakit atau ruang gawat darurat seperti IGD, jika cedera kepala menyebabkan pingsan, muntah, kebingungan atau kecemasan, sakit kepala hebat, sulit berjalan, mengantuk, sakit leher, atau kesemutan tangan. karena pada kondisi demikian biasanya anak tersebut terkena gangguan pada saraf, sehingga hal tersebut harus cepat ditangani agar tidak menimbulkan efek dikemudian hari.
Untuk mengatasi cedera dengan cepat, maka Bunda jangan lupa untuk menyediakan kotak P3K di rumah. Setelah anak terluka, perhatikan kondisinya setidaknya dalam masa 24 jam. Jangan ragu untuk segera membawanya ke rumah sakit atau dokter anak terdekat, jika ada yang tampak tidak normal atau jika anak terus mengeluh sakit. Penanganan luka yang tepat pada Si Kecil diharapkan bisa dapat mempercepat pemulihan kondisinya.
Share pengetahuan ini jika tulisan ini bermamfaat, semoga jika ada keluarga sanak saudara kita yang mengalami hal seperti diatas, maka bisa diambil tindakan dan langkah yang tepat dalam menanganinya.
Klik Next Untuk Membaca..