Ababilnews - Apa yang sedang terjadi dengan negara muslim terbesar ini, sungguh diluar dugaan, negara jahiliah setelah kedatangan Rasulullah Muhammad. S.A.W dan memperbaiki seluruh akhlak dan budi pekerti manusia, penyembah berhala dan mengubur anak perempuan hidup-hidup, perlahan-lahan menjadi negara yang islami dan bermartabat diatas dunia ini, namun apa yang terjadi sekarang ini sungguh sangat jauh bertolak belakang dengan kenyataan, nyatanya sekarang ini Uni Emirat Arab sudah melonggarkan Syariat Islam, Bebaskan Miras dan Kumpul Kebo.Gila Atau Waras...?
Saat ini Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) sedang memutuskan untuk melonggarkan syariat Islam yang diterapkan di pada negara tersebut dengan tujuan untuk menarik minat investasi asing sebanyak-banyaknya.
 |
Raja Uni Emirat Arab Longgarkan Syariat Islam |
Keputusan ini tidak lain dibuat pemerintah UEA menjelang menjadi tuan rumah pada pameran bertajuk World Expo. Kegiatan itu bertujuan untuk menarik pemodal asing sekaligus untuk mendatangkan sekitar 25 juta pengunjung ke negara itu, setelah diundur satu tahun akibat pandemi virus corona.
Keputusan itu juga terjadi tidak jauh-jauh hari setelah UEA meneken perjanjian normalisasi hubungan dengan negara Israel. Tujuan mereka juga tidak jauh dari penetapan hal tersebut diatas yaitu dengan harapan dapat menarik investasi dan wisatawan dari negara itu.
Dilansir Associated Press, Sabtu (7/11), bahwa pelonggaran itu mencakup peraturan untuk mengizinkan pasangan berbeda jenis kelamin yang belum menikah untuk tinggal serumah, melonggarkan larangan minuman beralkohol, dan akan memperkarakan secara hukum aksi pembunuhan atas alasan mempertahankan kehormatan keluarga (honor killing). Keputusan itu dinilai sebagai upaya pemerintah UEA untuk mengubah wajah mereka guna menarik turis dari Barat, serta para pemodal dan pebisnis.
Terkait dengan aturan minuman beralkohol, pemerintah ini juga sebelumnya hanya membolehkan orang-orang di atas usia 21 tahun bisa membeli minuman tersebut dan mengkonsumsinya.
Selain itu, hal tersebut dinilai merupakan upaya para pemimpin UEA untuk beradaptasi dengan perubahan di tengah-tengah masyarakat. Sebelumnya orang-orang di UEA harus mengantongi izin khusus supaya mereka bisa membeli atau membawa minuman keras ke kediaman mereka. Dengan pelonggaran itu, kini maka penduduk Muslim di UEA juga bisa mengajukan izin untuk membeli miras.
Kemudian, pemerintah UEA melonggarkan aturan tentang pasangan yang belum menikah dan tinggal satu atap, atau kumpul kebo, yang selama ini tergolong sebagai tindak kejahatan. Namun, pemerintah Dubai yang dinilai sedikit permisif tentang larangan itu, dengan pengecualian bagi warga asing yang bermukim di sana, masih menerapkan hukuman bagi para pelaku.
Pemerintah UEA juga mencabut aturan yang mendukung aksi pembunuhan demi kehormatan keluarga (honor killing), yang masih dilakukan oleh suku-suku setempat. Pelaku honor killing yang rata-rata lelaki dan korbannya perempuan mulanya bisa melenggang bebas jika melakukan hal itu. Akan tetapi, kini para pelaku bisa diseret ke pengadilan.
Perubahan signifikan akan syariat Islam di UEA telah membuat para warga asing yang bermukim di sana tidak perlu lagi untuk berurusan dengan pengadilan agama terkait persoalan pernikahan, perceraian dan harta warisan sehingga hal ini sangat jauh sekali dengan ajaran islam yang telah ada dan bertolak belakang dengan hukum Al-Qur'an yang selama ini telah mendarah daging di negara tersebut.
Klik Next Untuk Membaca..